3 Jan 2015

Oleh: Dens Kuswandi

Belakangan ini banyak teman-teman yg konflik gara-gara perbedaan pendapat tentang MALAM PERGANTIAN TAHUN

Sebagai umat musim saya memiliki pandangan, dan ini menurut pandangan pribadi saya. mohon saran dan masukannya jika memang terdapat banyak kesalahan di dalamnya.

Tahun baru memang tidak termasuk salah satu hari raya Islam sebagaimana ‘Iedul Fitri, ‘Iedul Adha ataupun hari Jum’at. Bahkan hari tersebut tergolong rangkaian kegiatan hari raya orang-orang kafir yang tidak boleh diperingati oleh seorang muslim.

Seorang muslim yang ikut-ikutan merayakan tahun baru akan tertimpa banyak keburukan, diantaranya:
1. Merupakan salah satu bentuk tasyabbuh (menyerupai) dengan orang-orang kafir yang telah dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.
2. Ikhtilath (campur baur) antara pria dan wanita seperti yang kita lihat pada hampir seluruh perayaan malam tahun baru bahkan sampai terjerumus pada perbuatan zina, Na’udzubillahi min dzaalika…
3. Pemborosan harta kaum muslimin, karena uang yang mereka keluarkan untuk merayakannya (membeli makanan, bagi-bagi kado, meniup terompet dan lain sebagainya) adalah sia-sia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Serta masih banyak keburukan lainnya baik berupa kemaksiatan bahkan kesyirikan kepada Allah. Wallahu a’lam…

Tapi Melakukan amal ketaatan seperti dzikir, membaca Al Qur’an, dan sebagainya di malam tahun baru ya di tujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT bukanlah perbuatan bid’ah yang menyesatkan.

Rasulullah pun memang tidak pernah mengajarkan kita untuk mengikuti kebiasaan orang Kafir, Tapi dari beberapa kisah Rasulullah yg pernah saya baca, Rasulullah pun tidak pernah mengajarkan kita untuk membenci seorang kafir.

Terlebih pada seorang kafir yg tidak membahayakan aqidah kita.
Salah satu kisah yg sangat terkenal mengenai kebesaran Hati Rasulullah adalah: ketika beliau setiap hari memberi makan bahkan menyuapi seorang "PENGEMIS BUTA-NON MUSLIM" yg berada di sudut pasar Madinah Al Munawarah. yang bahkan setiap hari pengemis buta tersebut menghina Rasulullah SAW.

dari kisah itu kita bisa menyimpulkan, bahwa Rasulullah sangat menjunjung tinggi rasa toleransi. walaupun Rasulullah tidak pernah mengambil manfaat dari Pengemis Tersebut.
Sebagai orang yang masih tau malu, saya sangat menyeesalkan adalah ketika kita saat ini membenci orang-orang kafir yang bahkan tidak memusuhi kita, padahal kita telah banyak memanfaatkan jasa orang-orang Non-Muslim tersebut

Contoh: Kita benci orang Non Muslim tetapi kita masih pake Facebook
Mungkin kita tahu nama-nama tenar berikut ini.
Benjamin franklin - Sang Penemu Listrik
Thomas alva edison - Penemu bola lampu.
Mark Zuckerberg - penemu Facebook,
Bill Gates - pendiri Microsooft
Larry Page dan Sergey Brin - penemu Google
Andrew Grove - pendiri Intel
Andy Rubin pendiri - Android

Hampir setiap hari kita memakai jasa mereka, bahkan kita bisa bersilaturahmi dengan para sahabat dan keluarga, bahakan tidak sedikit dari para ulama yg menggunakan media sosial BUATAN ORANG KAFIR sebagai sarana untuk berdakwah.
Saya tidak bermaksud untuk menyarankan teman-teman agar mencintai dan mengikuti kebiasaan mereka yg bertolak belakang dengan ajaran Agama kita, tapi
marilah kita tingkatkan rasa toleransi sesama umat beragama.

Jika kita tidak mau mengikutinya, Maka tinggalkanlah, dan jangan kita mengolok-olok mereka.
Islam Itu Rahmatan Lil Alamin
Islam tidak pernah mengajarkan untuk saling membenci dan mengolok-olokan suatu kaum, seperti yg terdapat pada (QS. AI-Hujarat :11)

"Marilah kita hidup berdampingan dengan tidak saling membenci dan tidak ada paksaan untuk saling bertukar pakaian"

Wallahualam Bissawab

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar saudara akan sangat berarti untuk berjalannya blog ini.

Lencana Facebook